26
Sep
Penajam, 24 September 2020 – Program “Budidaya Lalat Hitam” atau disingkat BU LATIH yang merupakan program CSR PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Inovasi berhasil menjadi Pemenang Utama Penghargaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Penghargaan berupa piala, piagam serta uang pembinaan Rp.5.000.000 diserahkan langsung oleh Plt. Kepala Bapelitbang PPU, Yunita L. Damayanti, M.E. pada tanggal 24 September 2020, di kantor Bupati PPU dan diterima oleh Pekerja Lawe-lawe Terminal PHKT, Prayitno. Program BU LATIH dalam Lomba Inovasi ini mewakili Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, PPU yang bersaing dengan 14 kandidat lainnya pada kategori umum.
Kegiatan Budidaya Lalat Hitam ini adalah salah satu upaya pengelolaan dan pengolahan sampah organik melalui program CSR PHK dalam Penanggulangan Sampah Berbasis Masyarakat yang dilatarbelakangi kebutuhan untuk mengelola, mengolah, serta memanfaatkan sampah organik di wilayah kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. Metode mengolah sampah organik atau limbah domestik pertama kali dilakukan di wilayah Terminal Lawe-lawe dan kemudian dikembangkan serta dikelola oleh masyarakat sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Sebelum program BU LATIH dijalankan, masyarakat dibekali pelatihan budidaya lalat hitam secara virtual pada tanggal 30 Agustus 2020 lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh 3 kelompok penerima manfaat sebanyak 45 orang serta perwakilan program CSR PHKT. Pelatihan diberikan oleh Bapak Henri Supranto, narasumber yang telah lama menggeluti dunia budidaya lalat hitam dan memiliki usaha budidaya Omah Maggot di Yogjakarta. Ibu Salbiyah, salah satu peserta pelatihan dari Kelompok Maggot Lestari mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah melalui budidaya lalat hitam kepada masyarakat. Sementara itu, Ketua HIMPULI (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia), Iwan menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi para peternak karena dengan BU LATIH ini ada pakan alternatif untuk ternak yang lebih murah daripada pakan yang saat ini ada di pasaran.
Manager Relation PHKT, Tommy Sibuea menyatakan bahwa PHKT terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan yang inovatif sehingga memberi nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat. Program BU LATIH hadir diantara program-program CSR PHKT di bidang lingkungan lainnya seperti program Seratus Unit Bank Sampah PPU dan Gerakan Sedekah Sampah yang telah membuahkan penghargaan dari Bupati PPU kepada PHKT.
“Kami meyakini bahwa operasi migas yang berkelanjutan harus sejalan dengan upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan dengan melibatkan masyarakat sehingga mendukung operasi yang ramah lingkungan,” pungkas Tommy.
18
Nov
18
Nov
15
Nov
15
Nov
11
Nov
05
Nov