PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus memproduksi minyak bumi dari lapangan-lapangan on-shore dan off-shore di Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan domestik energi nasional.
Berbagai inisiatif strategis di bidang pemboran baik eksploitasi maupun eksplorasi, pemeliharaan fasilitas produksi, penerapan inovasi teknologi dalam kegiatan operasi serta sinergi dengan anak perusahan Pertamina lainnya berhasil memelihara keberlanjutan puluhan ribu barel produksi minyak per hari bagi Indonesia.
Langkah-langkah strategis pengembangan produksi minyak yaitu dengan memaksimalkan cadangan minyak yang tersedia melalui optimasi pengembangan lapangan-lapangan yang meningkatkan produksi minyak dengan biaya yang efisien (unlock resources). Selain itu, kami terus berupaya menemukan cadangan baru melalui mengembangkan lapangan baru (exploration), dan menciptakan nilai melalui efisiensi biaya investasi dan operasi serta pengelolaan komersial dan kontrak yang komprehensif.
Tanjung Santan merupakan fasilitas penyimpanan dan pengapalan minyak mentah dan BRC (Bontang Return Condensate) yang dikelola oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur dengan kapasitas 150.000 BPD dan luas area sebesar 64.400 M2. Tanjung Santan mulai beroperasi sejak tahun 1972 hingga sekarang ini. Selain minyak mentah dan BRC, Tanjung Santan juga menjadi terminal LPG sejak tahun 1976 hingga tahun 2016. Saat ini Minyak Mentah dan BRC yang dikelola berasal dari lapangan migas :
Fasilitas dan Operasi di Tanjung Santan meliputi :
Tanjung Santan juga memiliki Offshore Loading Facility dengan kapasitas flow rate maximum 24.500 Bbls/hours & 14.500 Bbls/hours untuk BRC.
Produk yang dihasilkan dari Tanjung Santan berupa :