×
Media & Informasi

16

Jul

Pertamina EP Bunyu Field dan PHE Nunukan Company Dukung Pencegahan Stunting Melalui Program CSR Ketinting dan Buset

Pertamina EP Bunyu Field dan PHE Nunukan Company Dukung Pencegahan Stunting Melalui Program CSR Ketinting dan Buset

Pulau Bunyu, Kalimantan Utara – PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field bersama Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) berkolaborasi menginisiasi program “Ketinting” (Keluarga Terlindung Stunting) dan “Buset” (Bunyu Sehat) sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat dengan sinergitas bersama pemerintah daerah. Kehadiran perusahaan di kecamatan Bunyu yang merupakan pulau terluar dan terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga tidak hanya berfokus pada kegiatan eksplorasi migas, tetapi juga mengemban tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat setempat. Sejalan dengan hal itu, PHENC menjalin kemitraan strategis dengan BPRL Ventures Indonesia B.V. (BVIBV) dalam melaksanakan eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) Nunukan.

Program yang digelar sepanjang Juni 2025 di Kecamatan Bunyu ini merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial (TJS/CSR), yang difokuskan pada pencegahan stunting dan peningkatan kesadaran gizi sebagai fondasi kesejahteraan jangka panjang masyarakat sekitar.

Rangkaian kegiatan meliputi pelatihan kader Posyandu pada 12–13 Juni 2025 tentang teknik pengukuran serta penggunaan alat ukur bayi dan balita secara tepat; pemeliharaan dan kalibrasi alat Posyandu pada 19–20 Juni 2025 untuk memastikan akurasi fungsi alat tumbuh kembang; serta pelaksanaan kelas gizi bagi remaja putri dan ibu hamil pada 24 Juni 2025 sebagai bentuk penguatan edukasi gizi sejak dini.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung BPU Desa Bunyu Barat, Pjs Senior Manager PEP Bunyu Field, Brando Sitinjak, menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan ini bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, melainkan investasi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat. “Posyandu adalah garda terdepan layanan kesehatan. Dengan alat yang akurat, kader yang terlatih, dan pengetahuan gizi yang baik, kita sedang menyiapkan generasi yang lebih kuat dan berdaya saing di masa depan,” ujar Brando.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Seksi Sosial dan Ekonomi Kecamatan Bunyu, Yuli, S.Sos menyampaikan pentingnya pemahaman kader posyandu terkait alat pengukuran tumbuh kembang sehingga sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Salah satu kendala besar di lapangan adalah kurangnya pemahaman kader tentang pengukuran tumbuh kembang anak. Program ini menjawab kebutuhan itu dengan tepat. Kami ucapkan terima kasih kepada PEP Bunyu dan PHENC atas perhatian dan kontribusinya,” ujarnya.

Program Ketinting dan Buset ini diikuti oleh lebih dari 70 kader dari seluruh desa di Kecamatan Bunyu, melibatkan narasumber dari UPT Puskesmas Bunyu serta teknisi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. Tak hanya melatih, kegiatan ini juga memastikan 57 alat ukur tumbuh kembang bayi/balita diperiksa dan dikalibrasi. Sementara itu, kelas gizi yang digelar di penghujung program turut dihadiri oleh 20 remaja putri dan 4 ibu hamil, sebagai bentuk upaya pencegahan stunting jangka panjang.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah. ”Dukungan pemerintah setempat terhadap program ini menegaskan manfaat program sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sinergi antara perusahaan dan pemerintah bukan hanya memperbaiki pelayanan dasar, tetapi juga menumbuhkan harapan: bahwa setiap anak berhak tumbuh dalam kondisi terbaiknya,” ungkapnya.

Menurut Dony, melalui program “Ketinting” dan “Buset”, Perusahaan menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari solusi strategis dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Inisiatif ini selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diimplementasikan oleh Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), serta menjadi wujud kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung terciptanya generasi sehat sebagai fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045.

Program ini juga merefleksikan dukungan Perusahaan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17 tengan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta berkontribusi tidak langsung pada SDG 2 tentang Tanpa Kelaparan dan SDG 5 tentang Kesetaraan Gender. “Melalui penguatan layanan Posyandu, peningkatan edukasi gizi, serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan, inisiatif ini memperkuat upaya pencegahan stunting secara terintegrasi di Pulau Bunyu,” pungkasnya.

Zona 10 merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Entitas perusahaan di Zona 10 merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bekerja sama dengan SKK Migas dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) khususnya di Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka di Kalimantan Timur serta Bunyu, Tarakan, dan Nunukan di Kalimantan Utara. Anak perusahaan dan afiliasi PHI di Zona 10 menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur, dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.

 

Copyright PT Pertamina Hulu Indonesia 2025. All Rights Reserved.