17
Jul
Masukau, Kalimantan Selatan – PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field bekerja sama dengan UMKM Madani menyelenggarakan pelatihan pembuatan kain Sasirangan yang merupakan kain tradisional khas Suku Banjar, di Desa Masukau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada 26 Mei - 1 Juni 2025. Kegiatan bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan kain Sasirangan sehingga dapat mendukung pelestarian budaya dan pengembangan potensi ekonomi kreatif di desa tersebut.
Bagi UMKM Madani, kemampuan memproduksi sendiri kain Sasirangan menjadi langkah strategis dalam memperkuat lini usaha UMKM tersebut. Selain bernilai ekonomi tinggi, kain Sasirangan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama untuk memperluas variasi produk kerajinan, termasuk pengembangan produk baru, seperti kain lembaran dan kaos bermotif khas.
Field Manager PEP Tanjung Field, Charlie Parmonangan Nainggolan sangat menghargai kerja sama yang dilakukan antara Perusahaan dan UMKM Madani ini. Menurutnya, kolaborasi yang terjalin akan menjamin keberhasilan dan keberlanjutan dampak dari program tersebut bagi masyarakat. “Dalam menjalankan program pengembangan masyarakat, Perusahaan berkolaborasi dengan UMKM dan pemangku kepentingan lainnya guna memastikan dampak positif dan keberlanjutan program program tersebut,” ujarnya.
Charlie menuturkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi dan kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan potensi ekonomi kreatif lokal secara berkelanjutan.
Salah seorang anggota UMKM Madani, Ermawati, menyampaikan apreasiasi kepada Pertamina PEP Tanjung Field yang telah mendampingi kelompoknya hingga saat ini. “Dengan adanya kegiatan pelatihan itu, kami bisa meningkatkan keterampilan di bidang lain dan tidak terbatas pada kemampuan menjahit saja. Kami menjadi paham bagaimana membuat motif Sasirangan dan cara memadukan warna. Terima kasih kepada Pertamina yang telah mendukung kami sehingga kami bisa berkembang,” ungkap Erna.
Kepala Desa Masukau, Khairullah, turut menyampaikan apresiasi kepada PEP Tanjung Field dan mendukung program pelatihan kain Sasirangan. “Terima kasih kepada Pertamina EP Tanjung atas Pelatihan Sasirangan yang diberikan ke warga kami melalui Kelompok Madani Desa Masukau. Kami dari Pemerintah Desa Masukau mendukung sepenuhnya pengembangan Program Cetar atau Cetak Jahit Sasirangan guna meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Khairul.
Proses pembuatan kain Sasirangan terdiri dari sembilan tahapan. Pada setiap tahap, peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan penjelasan teknis, namun juga kesempatan untuk mempraktikkannya secara langsung. Tahap awal dimulai dengan pengenalan bahan baku dan peralatan yang digunakan, dilanjutkan proses pembuatan pola motif di atas karton tebal yang akan digunakan sebagai cetakan motif pada kain.
Kain kemudian diberi motif dan dijahit dengan teknik jelujur untuk menciptakan kerutan, yang nantinya membentuk pola khas saat proses pewarnaan. Setelah melalui tahap pewarnaan dan pengeringan, benang jelujur dilepas sehingga motif yang terbentuk muncul secara utuh. Proses ditutup dengan pembersihan kain hingga siap untuk digunakan atau diproses lebih lanjut.
Selain memproduksi berbagai kerajinan dari kain Sasirangan, UMKM Madani juga memanfaatkan pakaian bekas kerja (coverall) milik pekerja Pertamina untuk dikreasikan menjadi beragam produk bernilai tambah seperti topi, tas pinggang (waist bag), tas jinjing (tote bag), tas selempang (sling bag), hingga pakaian siap pakai.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan, menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menjalankan beragam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau CSR yang inovatif dan berkelanjutan. “Pemanfaatan potensi daerah sesuai hasil pemetaan sosial sebagai solusi atas kebutuhan atau persoalan yang dihadapi masyarakat menjadikan program ini berdampak nyata bagi masyarakat, seperti yang kita harapkan dari pelatihan ini,” ujarnya.
Menurut Dony, pelatihan pembuatan kain Sasirangan ini menjadi langkah awal yang baik dalam membangun kapasitas masyarakat di Desa Masukau untuk dapat meningkatkan produktivitas mereka dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.
Sinergi antara perusahaan, UMKM, dan masyarakat Desa Masukau dalam pelatihan ini, menurut Dony akan menjadi fondasi yang kuat dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. “Kolaborasi ini mencerminkan peran aktif dunia usaha (perusahaan) dalam mendukung kemandirian komunitas lokal melalui pendekatan yang partisipatif dan berbasis potensi daerah,” pungkasnya.
PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field merupakan bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tanjung Field menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur, dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI-Regional 3 Kalimantan tersedia di https://phi.pertamina.com.