27
Aug
Kutai Kartanegara – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berkolaborasi dengan Puskesmas Sungai Meriam dan Pemerintah Kecamatan Anggana menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Kutai Lama, Kutai Kartanegara pada tanggal 30 Juli 2025. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi penutup rangkaian program CSR Perusahaan di Kecamatan Anggana untuk tahun 2024 yang difokuskan pada peningkatan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Dengan mengusung tema “Parenting Efektif Cegah Stunting”, sosialisasi ini dihadiri oleh jajaran pemerintah kecamatan dan desa, tenaga kesehatan, serta perwakilan tiga posyandu yakni Nuri, Rambutan, dan Kakatua. Selain itu, sebanyak 111 penerima manfaat turut ambil bagian dalam kegiatan ini yang mencerminkan besarnya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting sejak dini. PHSS memberikan dukungan berupa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) kepada 111 balita di Desa Kutai Lama.
Program PMT dan PMB mengedepankan konsep Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Program ini berlangsung sejak 5 Mei hingga 29 Juni 2025 dengan menyasar tiga kategori balita bermasalah gizi, yaitu balita gizi kurang sebanyak 33 anak, balita berat badan kurang sebanyak 7 anak, serta balita tidak naik berat badan sebanyak 71 anak.
Penyaluran PMT dilakukan oleh kader posyandu dengan pemantauan intensif oleh tenaga kesehatan. Hasil evaluasi Puskesmas Sungai Meriam menunjukkan dampak signifikan, antara lain 81,8 persen balita kategori gizi kurang berhasil mengalami kenaikan berat badan, kemudian 85,7 persen balita dengan kategori berat badan kurang juga berhasil naik berat badannya, serta 90,1 persen balita kategori tidak naik berat badan menunjukkan perbaikan berat badan.
Manager PHSS Field Widhiarto Imam Subarkah menegaskan komitmen Perusahaan untuk terus menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan operasi hulu migas Perusahaan. “Kegiatan sosialisasi ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda dan dukungan kepada kebijakan pemerintah dalam pencegahan stunting,” jelasnya.
Imam meyakini keberhasilan program-program CID Perusahaan merupakan hasil kolaborasi antara Perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat pemerintah daerah, dan mitra pelaksana. Oleh karena itu, PHSS berkolaborasi bersama puskesmas, pemerintah daerah dan kader posyandu dalam program pencegahan stunting di wilayah ini. “Kehadiran program ini diharapkan dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di wilayah ring I Perusahaan, serta mendukung lahirnya generasi sehat dan unggul di Kecamatan Anggana,” imbuhnya.
Sebagai rangkaian penutup acara, Sosialisasi Pencegahan Stunting diisi oleh dr. Bangkit Putrawan, Sp.A., M.Ked.Klin., yang menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak awal kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak. Materi yang disampaikan meliputi pemeliharan kesehatan fisik dan mental ibu hamil, pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan, pentingnya makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang, imunisasi lengkap, serta pembatasan penggunaan susu formula kecuali sesuai anjuran dokter.
Perwakilan Puskesmas Sungai Meriam sekaligus Satgas Stunting, drg. Isyana Duli, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. “ Kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi para orang tua melalui edukasi tentang pola asuh yang tepat untuk mencegah stunting, sehingga dapat mendukung lahirnya generasi yang sehat dan unggul. Saya berharap ke depan ada banyak dukungan dari semua pihak agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan salah satu peserta sosialisasi, Tarisah, yang menyatakan rasa terima kasih atas kontribusi Perusahaan. “Terima kasih banyak kepada PHSS yang telah memberikan bantuan untuk anak kami, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat,” tambahnya.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes tahun 2024, prevalensi stunting di Kukar tahun 2024 tercatat sebesar 14,3 persen lebih rendah dibanding tahun 2023 yang sebesar 18,13 persen. Sejalan dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kecamatan Anggana telah membentuk Satgas Stunting.
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) di Zona 9 yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja Sanga Sanga di Kalimantan Timur. Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama bagi pemerintah Indonesia yang diwakili oleh SKK Migas, PHSS bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur, dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHSS dan PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.