20
Aug
Kutai Kartanegara – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menerima kunjungan kerja Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang baru, Mery Luciawaty, ke lapangan produksi migas Senipah Peciko dan South Mahakam (SPS) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 31 Juli lalu. Kegiatan kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja strategis untuk memastikan seluruh kegiatan operasional senantiasa mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment), serta menerapkan tata kelola yang baik sehingga dapat mendukung keberlanjutan produksi migas dan ketahanan energi nasional.
Mery Luciawaty menyampaikan apresiasi atas kinerja tim di Lapangan SPS yang mampu menunjukkan efektivitas produksi dan pengelolaan fasilitas operasi. “Kunjungan ini bukan sekadar supervisi, namun juga sebagai sarana untuk memberikan penghargaan dan penyemangat bagi rekan-rekan pekerja yang berada di garis depan operasi. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah produksi senantiasa mengedepankan aspek keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan,” tuturnya.
Mery menambahkan, PHE selaku Subholding Upstream Pertamina beserta anak perusahaan dan afiliasinya mendukung upaya pencapaian target 1 juta barel per hari yang dicanangkan Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Asta Cita terkait ketahanan dan kemandirian energi nasional. Kunjungan ini memperkuat komitmen PHE untuk secara aktif dan terintegrasi mendukung kelancaran operasi hulu migas yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.
Selain tinjauan langsung ke fasilitas produksi, kunjungan kerja juga membahas sisi teknis tantangan operasional, inisiatif efisiensi energi, dan potensi pengembangan lapangan jangka panjang. General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menyampaikan bahwa di antara tujuh lapangan yang dioperasikan PHM, Lapangan SPS memiliki keunggulan lokasi. ”Faktor aksesibilitas ini menjadi salah satu pertimbangan dalam strategi pengelolaan portofolio proyek. PHM menjalankan pendekatan strategis untuk memilih proyek migas yang mampu memberikan tingkat pengembalian investasi terbaik, selaras dengan kondisi aktual serta tantangan bisnis dan operasional di lapangan,” jelasnya.
PHM, yang merupakan salah satu tulang punggung produksi gas nasional, terus melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan lapangan-lapangan migas tua (mature) dengan tetap menjaga kinerja produksi yang andal dan aman. Lapangan SPS menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pencapaian target produksi dan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Lapangan SPS merupakan salah satu yang terdekat dari Balikpapan, dengan waktu tempuh hanya sekitar 1,5 hingga 2 jam. Sementara lapangan lain lokasinya lebih jauh dan memerlukan kombinasi perjalanan darat dengan moda transportasi air atau udara.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) di Zona 8 yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama bagi pemerintah Indonesia yang diwakili oleh SKK Migas, PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi untuk menghasilkan energi yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan demi mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dan mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHM dan PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.