28
Jun
Jakarta - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur. Ini merupakan penemuan kedua bagi PHM setelah sebelumnya berhasil menemukan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Manpatu-1X di awal tahun 2022.
Vice President Eksplorasi PHI, Sri Hartanto menjelaskan bahwa Adiwarna-1x adalah sumur eksplorasi di area South Mahakam di perairan lepas pantai Balikpapan yang merupakan sumur sinergi dengan sumur pengembangan Jumelai-105. “Kedepannya diharapkan dapat dilakukan monetisasi yang lebih cepat dan mudah dengan menggunakan fasilitas lapangan terdekat yang sudah ada, yaitu Jumelai,” jelas Sri Hartanto.
Menurut Sri Hartanto pengeboran dimulai pada 17 April 2023 dengan menggunakan Rig Hakuryu-14 dan berhasil mencapai kedalaman akhir sumur 4290 MD meter pada tanggal 27 Mei 2023.
“Pengeboran sumur eksplorasi ini berhasil menemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat pada interval U14 setara formasi Maruat. Keberhasilan pengeboran Adiwarna-1x ini membuka potensi baru (play opener) di area South Mahakam untuk target yang lebih dalam di area ini,” imbuhnya.
Pjs. General Manager PHM, Ferico Afrinas menyampaikan komitmen PHM untuk terus menjalankan kegiatan operasi hulu migas yang selamat, efektif, dan unggul sehingga WK Mahakam dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional.
Pelaksanaan pengeboran eksplorasi sumur Adiwarna-1x ini, menurut Ferico, dijalankan dengan kinerja HSSE yang tinggi, serta konsep operational excellence hingga dilakukannya uji alir pada tanggal 26 Juni 2023 dan berhasil mengalirkan gas serta kondensat dari reservoir target utama. “Keberhasilan kedua sumur eksplorasi ini menjadi pendorong semangat kami untuk terus melakukan pengeboran sumur-sumur migas yang penting bagi keberlangsungan produksi lapangan-lapangan di WK Mahakam,” kata Ferico.
Sementara itu, Direktur Utama PHI, John Anis mengungkapkan bahwa penemuan gas dari sumur eksplorasi Adiwarna-1x ini merupakan salah satu pencapaian strategi Perusahaan dalam meningkatkan cadangan dan mempertahankan produksi migas melalui kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan (eksploitasi).
“Kami mempunyai beberapa strategi utama untuk memaksimalkan pengelolaan aset hulu migas Perusahaan, antara lain berupa kegiatan eksplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru dengan play concept baru serta optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi,” jelas John.
John menyatakan bahwa discovery ini merupakan penemuan penting pada tahun 2023 bagi PHM dan Indonesia menyusul keberhasilan temuan Manpatu-1X ditahun 2022. “Kami terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan guna mendukung target produksi migas Pemerintah Indonesia, yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Regional 3 Kalimantan. Tahun 2022 lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI memproduksi minyak sebanyak rata-rata 57,8 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan untuk mendukung #EnergiKalimantanUntukIndonesia. PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
15
Nov
15
Nov
11
Nov
05
Nov
04
Nov
04
Nov