06
Oct
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, melakukan Management Walkthrough (MWT) ke beberapa wilayah kerja anak perusahaannya yang berada di Zona 8, Zona 9, dan Zona 10. Kegiatan ini berlangsung dari 28 September hingga 30 September 2021. PHI merupakan bagian dari Subholding Upstream (SHU) yang mengelola wilayah kerja hulu di Kalimantan (Regional Kalimantan).
Kegiatan MWT diawali pada tanggal 28 September 2021 dengan kunjungan ke Terminal Lawe-Lawe, di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan wilayah operasi Zona 10. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan MWT secara daring bersama SHU. Pada sore harinya, diadakan kegiatan olahraga persahabatan bulu tangkis oleh Dirut PHI dan jajaran manajemen Zona 8, Zona 9, dan Zona 10 dengan Kapolda dan Wakapolda Kalimantan Timur, bertempat di Pasir Ridge Community Center (PRCC). Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder strategis di Kalimantan Timur.
Di hari kedua, kegiatan MWT dilanjutkan ke lokasi PT Pertamina EP Sangatta Field di Semberah, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, yang berada di bawah Zona 9. Pada kesempatan tersebut, Dirut Regional Kalimantan Chalid Said Salim berkesempatan meresmikan Semberah New Oil Plant. Dalam sambutannya, Chalid memuji kerjasama yang baik oleh berbagai pihak atas pembangunan fasilitas Oil Plant Semberah ini. “Pembangunan Oil Plant merupakan wujud hasil usaha kita bersama untuk membangun fasilitas yang memberikan manfaat lebih baik lagi bagi perusahaan. Pandemi COVID-19 bukan menjadi alasan bagi Perwira untuk berhenti berkarya demi memenuhi kebutuhan energi negeri,” kata Chalid.
General Manager Zona 9, Andri Haribowo, menambahkan Oil Plant Semberah dapat menampung minyak dengan kapasitas 6.000 barel, dan dia meminta kepada semua perwira untuk dapat menjaga fasilitas plant ini dengan baik. Semberah New Oil Plant ini menggantikan penggunaan fasilitas sewa Early Production Facility (EPF). Dengan adanya fasilitas pengumpul di area Semberah ke depannya dapat mengakomodasi target Final Investment Decision (FID) 27 Sumur Pemboran.
Di hari ketiga MWT, Chalid Said Salim berkesempatan untuk berkunjung ke Rig Maera yang sedang mengebor sumur di Zona 8, yakni pada proyek DST TDE C-1X, di utara Lapangan Tunu, lepas pantai Delta Mahakam Kalimantan Timur. Proyek ini telah dimulai pada tahun 2020. GM Zona 8, Agus Amperianto mengatakan sumur ini memiliki risiko dan tantangan operasi yang tinggi karena berkarakter High Pressure High Temperature. “Karena itu, proses persiapan dilakukan cukup lama dan penuh kehati-hatian agar proses pengeboran berjalan dengan lancar,” kata Agus. Chalid menyampaikan harapannya agar pelaksanaan kegiatan pengeboran ini dapat menunjukkan aspek operational excellence dari Regional 3 dengan tetap mengutamakan keselamatan.
Dalam operasi ini, PHM menggunakan rig Maera milik PT Apexindo Pratama Duta, Tbk. Pada tahun 2021 ini, PHM menargetkan akan mengebor 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi, termasuk sumur eksplorasi TDE C-1X. Dari Rig Maera, peserta MWT melanjutkan perjalanan ke lapangan NPU. Pada kesempatan tersebut Chalid mengadakan dialog dengan manajemen lapangan NPU terkait aspek keselamatan operasi. Sebagai penutup MWT, para peserta bersama dengan GM Zona 8 menanam bibit pohon mangga okyong.
Kegiatan MWT diadakan untuk mengkomunikasikan kebijakan HSSE Pertamina, mendemonstrasikan leadership, dan komitmen HSSE dari manajemen. Dalam MWT harus terjadi dialog dan komunikasi dua arah secara langsung dan terbuka antara manajemen dengan pekerja lapangan (front line). Tujuan dialog agar para pimpinan mendapatkan masukan langsung dari para pekerja terutama lini operasi tentang pemahaman dan kepedulian HSSE para pekerja serta permasalahan yang terjadi di lapangan untuk mendapat perhatian dan perbaikan.
28
Nov
26
Nov
22
Nov
22
Nov
21
Nov
21
Nov