×
Media & Informasi

21

May

Perkuat Tata Kelola dan Budaya Risiko, PT Pertamina Hulu Indonesia Terima Kunjungan SHU terkait Program Risk Campaign

Perkuat Tata Kelola dan Budaya Risiko, PT Pertamina Hulu Indonesia Terima Kunjungan SHU terkait Program Risk Campaign

Jakarta – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional 3 Kalimantan menerima kunjungan Direktorat Manajemen Risiko PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream (SHU) di Gedung Graha Elnusa, Jakarta, pada 6 Mei 2025. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian road show pelaksanaan program Risk Campaign ke seluruh regional dan anak perusahaan SHU.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap penguatan tata kelola dan implementasi Manajemen Risiko di seluruh entitas, serta penguatan budaya sadar risiko yang berkelanjutan di lingkungan SHU. Kunjungan SHU dipimpin oleh VP Risk Strategy & Governance Asep Chaerudin yang hadir mewakili Direktur Manajemen Risiko SHU.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PHI Sunaryanto menyampaikan apresiasi atas kunjungan itu sebagai bagian komitmen bersama dalam penguatan manajemen risiko. Pada kesempatan tersebut, Dirut PHI juga menyoroti sejumlah tantangan strategis, khususnya dalam mengelola aset-aset berkarakteristik very mature fields. Aset-aset tersebut tidak hanya berimplikasi pada peningkatan risiko operasional, namun juga menimbulkan paparan risiko finansial seperti impairment, risiko occupational dan industrial, serta risiko terhadap pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Return on Invested Capital (ROIC), mengingat besarnya nilai aset yang dimiliki dan tekanan terhadap arus kas perusahaan. Karena itu, kehadiran fungsi Manajemen Risiko yang baru dibentuk dan berada langsung di bawah koordinasi Direktur Utama diharapkan mampu bersinergi secara proaktif dengan seluruh fungsi di Regional 3 guna memperkuat daya tahan dan kapabilitas pengelolaan risiko secara menyeluruh.

Sementara itu, VP Risk Strategy & Governance PHE Asep Chaerudin menjelaskan bahwa organisasi Direktorat Manajemen Risiko SHU dibentuk pada bulan September 2024. Direktorat ini terdiri dari tiga fungsi yaitu, Fungsi Risk Strategy & Governance, Fungsi Operational Risk Management, dan Fungsi Project Risk Management. Direktur Manajemen Risiko sekaligus merangkap sebagai Chief Risk Officer (CRO).

“Penyusunan Risk Register adalah kewajiban dari risk owner, karena risk owner yang lebih mengetahui risiko-risiko yang ada di fungsinya masing-masing. Jadi bukan Fungsi Risk Management yang menyusun. Fungsi Risk Management adalah second line, meninjau apakah Risk Register sudah lengkap, apakah masih ada yang harus ditambah atau yang belum teridentifikasi,” ujar Asep saat menambahkan penjelasan mengenai Three Line of Defense (atau Three Line Model dalam Permen BUMN No. 2 tahun 2025).

VP Risk Strategy & Governance PHE juga menyampaikan, pelaksanaan Risk Campaign merupakan mandat dari Peraturan Menteri BUMN No. 2 Tahun 2023 dan menjadi bagian integral dari upaya peningkatan Risk Culture di lingkungan perusahaan. Selain Risk Campaign, inisiatif penguatan budaya risiko juga mencakup berbagai program strategis seperti Risk Management Forum, pelatihan manajemen risiko, kegiatan benchmarking, hingga penetapan Key Performance Indicator (KPI) Pengelolaan Risiko sebagai tolok ukur keberhasilan.

“Pelaksanaan Risk Campaign sendiri didesain secara komprehensif melalui beragam media komunikasi, antara lain video, booklet, broadcast, banner, kuis interaktif, dan kanal media sosial dengan mengusung tema Think on Risk. Kegiatan ini juga menjadi salah satu komponen penilaian dalam Risk Maturity Assessment, khususnya pada dimensi budaya dan kapabilitas manajemen risiko,” imbuhnya.

Dalam sesi ini, jajaran Manajemen PHI turut berinteraksi secara aktif melalui diskusi dan tanya jawab dengan fungsi-fungsi terkait di Direktorat Manajemen Risiko SHU, membahas berbagai potensi risiko yang dihadapi oleh masing-masing unit kerja dan strategi penerapan manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi.

Sebagai simbol penguatan budaya sadar risiko, pada acara tersebut dilakukan penyematan pin bertema Think on Risk kepada Direktur Utama PHI. Tagline Think on Risk merepresentasikan semangat kolektif dalam membangun Risk Culture yang kuat di lingkungan SHU guna menciptakan dan melindungi nilai Perusahaan secara berkelanjutan.

Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Traktat Manajemen Risiko oleh Direktur Utama PHI, yang didampingi oleh VP Risk Strategy & Governance, VP Operational Risk Management, serta VP Project Risk Management SHU. Traktat ini menjadi manifestasi nyata komitmen manajemen puncak—baik Direksi maupun Dewan Komisaris—terhadap pengelolaan risiko yang selaras dengan prinsip Leadership & Commitment dalam Kerangka Manajemen Risiko.

Keseluruhan rangkaian kegiatan ini mencerminkan komitmen PHI dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG, khususnya pada aspek Governance, sebagai bagian dari tata kelola operasional dan bisnis hulu migas yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

  

Copyright PT Pertamina Hulu Indonesia 2025. All Rights Reserved.