28
Feb
Gianyar, Bali – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil mereplikasi salah satu program CSR unggulan perusahaan, yakni Program Waste to Energy for Community (Wasteco) yang merupakan pengolahan dan pemanfaatan gas metana dari limbah Lembu Putih (sampah organik) menjadi sumber energi alternatif bagi masyarakat. Replikasi Program Wasteco dilakukan di Desa Wisata Taro, Gianyar, Bali yang telah dimulai sejak Juli 2022.
Dalam kegiatan monitoring and evaluation (monev) Triwulan I 2024 program replikasi ini pada 16-18 Februari 2024 lalu di Desa Taro, Head of Communication Relations & CID PHM Frans Alexander A. Hukom menjelaskan bahwa pengolahan dan pemanfaatan gas metana dari limbah Lembu Putih untuk mendukung aktivitas unit usaha Bumdes di desa wisata tersebut berhasil menghemat biaya sekitar Rp 45 juta per tahun.
”PHM secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi guna mengetahui perkembangan dan manfaat penggunaan metode Wasteco yang digunakan, serta identifikasi apabila ada kendala,” jelas Frans. Kegiatan Monev dilakukan bersama Kepala Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan dan Kepala Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar Balikpapan.
Lebih lanjut Frans mengatakan, pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa gas metana merupakan salah satu kontribusi Perusahaan terkait penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program Wasteco, yang merupakan kolaborasi PHM dan DLH Kota Balikpapan, turut mendukung ketersediaan akses energi yang lebih terjangkau bagi masyarakat, andal, dan berkelanjutan dari sisi lingkungan.
”Saat ini kami tengah menjajaki kegiatan berikutnya di Desa Taro ini, seperti kemungkinan penambahan jaringan instalasi Wasteco berupa pipa distribusi dan tabung pengumpul,” ujar Frans.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Balikpapan Sudirman Djayalaksana mengapresiasi PHM atas kegiatan replikasi Wasteco yang manfaat keberlanjutannya telah menjangkau lingkup yang lebih luas di luar Provinsi Kalimantan Timur. ”Replikasi di Desa Taro ini merupakan contoh kolaborasi yang sangat baik dari PHM, pemerintah, dan masyarakat untuk memberikan solusi pemanfaatan energi baru terbarukan melalui transfer pengetahuan dari PHM kepada masyarakat,” ucapnya.
Pada kesempatan kegiatan monev ini, Kepala Desa Taro I Wayan Warka menuturkan bahwa sebelumnya mereka tidak pernah terpikir dapat menghasilkan gas metana dari limbah Lembu Putih dan mengalirkannya unit usaha Bumdes Resto Lembu Putih yang jaraknya cukup jauh dari sumber gas. ”Penggunaan gas metana membuat biaya operasional resto di desa kami jauh lebih hemat. Sebelumnya, setiap hari kami memerlukan lima hingga tujuh tabung gas melon,” ungkap Wayan.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan memaparkan komitmen perusahaan untuk menjalankan program-program CSR yang inovatif dan berkelanjutan. Menurutnya, Program Wasteco di PHM merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina yang kami jalankan di berbagai program CSR di wilayah Kalimantan. Dalam pengembangannya, PHM bersinergi DLH Kota Balikpapan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan.
“Wasteco mengadopsi enam teknologi migas, di antara kompetensi utama/ inti (core competency) perusahaan migas, dalam mengolah sampah menjadi gas metan untuk mendukung kebutuhan gas masyarakat sekitar dan pengembangan usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan,” imbuhnya.
Hingga akhir Desember 2023, Program Wasteco di Balikpapan telah mengolah sampah dan memanfaatkan gas metan hingga 820 ribu meter kubik per tahun yang dimanfaatkan oleh 1.250 warga dan 28 UMKM. Tak hanya itu, program ini turut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau serta Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Program Wasteco juga berhasil melakukan reduksi emisi sebesar 296.356 ton CO2eq per tahun, yang merupakan implementasi dukungan SDGs Tujuan 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim.
Program Wasteco telah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI pada Juni 2023 dan memperoleh beragam pengakuan serta penghargaan di skala internasional. Terakhir, penghargaan Platinum pada ajang The 15th Annual Global CSR Award & Summit 2023 di skala Asia Pasifik yang diselenggarakan di Da Nang, Vietnam.
“Melihat replikasi yang berhasil di Desa Taro ini, kami semakin yakin bahwa replikasi program Wasteco ini akan dapat dijalankan di leokasi-lokasi lainnya di Indonesia sehingga akan menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat yang lebih besar lagi,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). PHI berkantor pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
23
Dec
23
Dec
23
Dec
23
Dec
23
Dec
23
Dec