×
Media & Informasi

28

Sep

Bulatih Olah Sampah Organik

JAKARTA – Penetapan Ibukota negara baru di Penajam Paser Utara diproyeksi akan menimbulkan permasalahan sampah dalam waktu 10 tahun ke depan. Disisi lain, harga pakan ternak juga semakin tinggi. Seiring dengan itu, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) melalui PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur meluncurkan Program Budidaya Lalat Hitam atau Bulatih.

Dony Indrawan, Manager Communication, Relation and CID PHI, mengatakan pada Bulatih transfer knowledge dilakukan sedemikian rupa serta pemberian bantuan sarana dan prasarana.

“Alhamdulillah terjadi penghematan biaya pakan ternak. Serta bisa mengurangi emisi GRK sekitar 1,9 ton metana,” kata Dony dalam Sharing Session “Strategi Investasi Sosial dan Pencapaian Proper di Sektor Hulu Migas” yang digelar E2S, Jumat (24/9). 

Program Bulatih merupakan sistem pengelolaan sampah organik terintegrasi berbasis masyarakat dengan metode biokonversi Black Soldier Fly (BSF). Sistem ini memposisikan masyarakat sebagai aktor penggerak sekaligus konsumen dalam pengelolaan sampah organik.

Transfer knowledge dan penerapan Life Cycle Assessment mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik melalui inisiasi Bulatih dijalankan di Terminal Lawe-Lawe.

Melalui Bulatih dihasilkan penghematan biaya pakan ternak melalui hasil budidaya lalat hitam (maggot). Selain itu, lingkungan juga bisa lebih lestari melalui pengelolaan sampah organik.

Menurut Dony Indrawan, inovasi adalah kunci masa depan Pertamina. “Lapangan mature butuh inovasi, kreatifitas untuk menghasilkan migas yang terus menerus. Kami melakukan dengan selamat, efektif, efisien, dan ramah lingkungan,”terangnya. 

“Karena sudah menjadi jiwa, tentu kami juga melakukan inovasi di bidang social investment. Meskipun penting, besaran anggaran bukanlah fokus yang utama karena bagi kami yang terpenting adalah kemanfaatan dari program yang terus bergulir,” kata Dony.

Selain Bulatih, PHI juga mengunggulkan Program Petani 4.0 Lapangan PHM-BSP dan Program Tani Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria atau biasa disebut Tante Siska dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2021.

Dalam acara sharing session, selain Dony, juga hadir sebagai pembicara Sigit Reliantoro, Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK;  Krisdyatmiko, Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM; dan Risna Resnawaty. Pakar CSR dan Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad.

Menurut Sigit, PROPER membagi kegiatan pemberdayaan masyarakat ke dalam empat tipologi yaitu program yang bersifat charity yang merupakan tingkatan terendah, menunjang pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasotas masyarakat dan tipologi tertinggi adalah pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mandiri dan bermartabat.

“PROPER berhasil mendorong perusahaan peserta utk mengurangi proporsi program yang bersifat karitatif atau charity menjadi jenis program yang lain seperti peningkatan kapasitas, infrastruktur dan pemberdayaan,” katanya. 

Sigit mengatakan pada 2020 inovasi masih akan menjadi trademark PROPER. Konsep inovasi dalam PROPER adalah harus ada biaya yang diturunkan, beban yang dikurangi, dan ada value yang disampaikan.

“Syaratnya emas adalah yang bisa berhasil membuat inovasi sosial, tidak hanya berhasil CSR tapi juga bisa membuktikan secara terukur, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara efisien dengan cara menyelesaikannya baru,” kata Sigit.

Krisdyatmiko mengatakan PROPER adalah sistem yang bagus berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. dan motivasi perusahaan dalam melaksanakan CSR.

Berdasarkan identifikasi idealisasi perusahan dalam melakukan CSR karena perusahaan itu mempunyai resources, philantropic dalam arti giving to other. “Jadi bagaimana resource itu dimanfaatkan, tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, tapi juga masyarakat luas,” kata dia.

Menurut Risna, inovasi sosial lahir ketika ada komitmen perusahaan untuk masyarakat sekitar. Inovasi sosial juga mempunyai keterkaitan dnegan berbagai macam perubahan yang terjadi.

“Inovasi sosial dalam CSR pada intinya adalah respon yang efektif dalam mengatasi community unmeet needs. Inovasi sosial memiliki tujuan sosial dan motif sosial. Inovasi sosial adalah aktivitas atau pelayanan inovasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki tujuan tujuan sosial dalam aktivitasnya,” kata dia.

Copyright PT Pertamina Hulu Indonesia 2024. All Rights Reserved.